Pages

Senin, 04 Juli 2011

Meraih Mimpi

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukan dunia
(Laskar Pelangi, Nidji)
Lirik lagu ini mungkin terdengar muluk-muluk bagi sebagian orang. “Bagaimana sebuah mimpi bisa menaklukan dunia? Tidak mungkin”. Banyak yang berpikir seperti ini. Namun, jangan salah. Orang-orang seperti inilah yang justru tidak akan memperoleh apa-apa dari hidupnya.
Mimpi memang sebuah kunci. Sebuah kunci rahasia yang bisa membawa seseorang menuju alam masa depan yang begitu indah yang mungkin dulunya hanya sebuah angan-angan belaka baginya. Sebuah kunci emas yang dapat menyulap semua harapan masa lalu yang begitu tinggi di atas kita menjadi sebuah kenyataan yang ada digenggaman tangan kita. Dari mimpilah semua hal hebat berawal. Seorang ibu bisa melahirkan anaknya karena mimpinya menjadi seorang ibu. Indonesia bisa merdeka karena mimpi para pejuang dahulu. Muhammad Al fatih bisa menaklukkan konstantinopel juga karena mimpi. Mimpi Nabi Muhammad, seorang Nabi yang mulia serta mimpinya sendiri untuk mewujudkan mimpi Nabi yang begitu dikaguminya itu. Begitu juga dengan orang-orang hebat lainnya. Semua prestasi yang mereka raih pasti berawal dari sebuah mimpi. Tentu saja bukan mimpi yang biasa-biasa saja yang bisa mengantarkan mereka pada semua itu.
Sebuah mimpi memang tidak akan ada artinya tanpa usaha kita untuk meraih mimpi tersebut. Mimpi yang bisa mengantarkan seseorang pada hal hebat adalah mimpi yang hebat dan diraih dengan cara-cara yang hebat pula. Hal pertama yang harus kita lakukan untuk mewujudkan mimpi kita adalah mengetahui seberapa besar potensi yang sebenarnya ada dalam diri kita. Hal-hal hebat apa saja yang sebenarnya sudah ada dalam diri kita.
Tuhan telah menciptakan kita dengan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Penting bagi seseorang untuk mengetanhui dua hal tersebut. Potensi apa yang ia miliki serta apa yang dapat menghambat potensi kita tersebut. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa potensi yang jauh bersembunyi dalam diri kita bisa kita munculkan? Fakultas Psikologi Universitas Indonesia telah memberikan materi kepada mahasiswa mahasiswinya mengenai hal ini, yakni Appreciative Inquiry (AI). Sebuah konsep penggalian potensi diri yang diciptakan oleh David Cooperrider ketika moencoba menemukan hal-hal positif yang membuat Cleveland Clinic memiliki kerja sangat efektif. AI merupakan sebuah konsep untuk mencari apa yang terbaik dalam diri seseorang, organisasinya, serta yang ada disekitarnya, termasuk pencarian tentang apa yang bisa membuat hidup seseorang dalam keadaan paling efektif. Inti dari konsep AI adalah apa yang dirumuskan dalam 4D seperti di bawah ini.

Discovery. Dalam konsep pertama ini kita harus berpikir dan bertanya pada diri kita sendiri, apa yang memberikan kehidupan terbaik untuk diri kita dengan berbagai cara diantaranya dengan menuliskan hal-hal positif yang kita miliki, wawancara kelompok, diskusi dalam kelompok, atau presentasi kelompok.
Dreams. Setelah menemukan apa yang kita cari dalam discovery tadi, selanjutnya kita harus menemukan merumuskan impian, cita-cita serta apa yang ingin kita wujudkan dalam hidup ini. Tentunya bukan sembarang impian, tapi impian yang sesuai dengan potensi yang ada dalam diri kita.
Design. Dalam proses ini, kita menentukan langkah-langkah nyata yang harus kita lakukan demi mewujudkan mimpi yang sudah kita tetapkan.
Destiny. Konsep terakhir yang merupakan penutup dari semua usaha kita, yakni sebuah tekad dan janji untuk mewujudkan semua mimpi serta usaha yang sudah kita rancang sebelumnya.[1]

Dengan konsep ini seseorang akan mampu memahami potensi serta apa yang bisa mendukung seseorang dalam mewujudkan mimipi-mimpinya.
Seseorang pernah berkata padaku. “Jika engkau punya mimpi, tulislah di kertas dan tempelkanlah di dinding tepat di depan tempat tidurmu. Jika mimpi itu hanya kau simpan dalam otakmu, maka esok harinya kau pasti lupa dengan mimpimu yang lalu dan tergantikan dengan mimpi yang baru.” Aku pun bertanya, “lau, kenapa harus ditempelkan di depan tempat tidur?” Ia pun menjawab,”apa yang kau renungkan sebelum tidur, itulah hal pertama yang akan kau ingat esoknya”.
Jadi teman, mulai sekarang jangan takut untuk bermimpi setinggi-tingginya. Tulis semua mimpi yang pernah kalian punya dari kecil hingga sekarang dan tempelkan tepat di depan tempat tidurmu. Sekecil apapun mimpi itu, tulislah. Coretlah setiap mimpi yang telah kalian wujudkan. Tak usah pedulikan seberapa banyak orang yang tertawa, mengira bahwa kita melakukan hal yang bodoh. Suatu hari nanti, kita akan tersenyum memandang kertas lusuh yang tulisannya sudah tak terbaca lagi karena penuh coretan tinta tertempel di kamar kita.
Tanpa mimpi, seseorang tidak akan mampu memulai apapun dalam hidupnya. Namun tanpa usaha dan ikhtiar, mimpi-mimpi itu hanya akan menjadi imajinasi belaka.
Berlarilah
Tanpa lelah
Hingga engkau meraihnya
(Laskar Pelangi, Nidji)


Haniatur Rosyidah
FIB
Peserta UI SDP 2011



[1] Side Niniek L. Karim yang disampaikan pada acara UI SDP di FT UI Sabtu, 18 Desember 2010