Pages

Senin, 05 Desember 2011

Kepemimpinan itu Mengarahkan


Identitas Buku
Judul Buku                  : Kiat Memimpin dalam Abad ke-21
Pengarang                   : Prof. Dr. Veithzal Rivai, M. B. A
Penerbit                       : PT Raja Grafindo Persada
Tahun terbit                 : 2004
Jumlah halaman           : 356
Banyak orang yang berpendapat bahwa inti dari kepemimpinan adalah memerintah. Pemimpin dikatakan hebat jika ia berhasil membuat pengikutnya mengikuti semua perintahnya. Apakah itu arti sebenarnya dari kepemimpinan? Saya rasa bukan. Kepemimpinan adalah hal yang fleksibel dan tergantung dengan jaman. Karena ia bisa menjadi tidak sesuai lagi digunakan dalam masa tertentu padahal sangat efektif digunakan pada masa sebelumnya. Hal ini saya simpulkan dari buku karya Prof. Dr. Veithzal Rivai, M. B. A.
Abad 21, sebuah abad dimana revolusi teknologi terjadi yang kemudian di ikuti revolusi dalam aspek kehidupan yang lainnya. Hal ini disebabkan semakin meleburnya garis-garis batas antar negara. Adanya revolusi teknologi yang membawa perubahan pola hidup manusia akhirnya juga membawa perubahan pola pikir. Dengan adanya persaingan yang semakin mengganas, manusia pun dipaksa untuk punya kelebihan agar lebih unggul dari yang lain. Sifat asli manusia yang cenderung ingin menata hidupnya dengan caranya sendiri kini telah mendapatkan wadah yang tepat dengan adanya Hak Asasi Manusia. Karena itu, pola kepemimpinan lama yang lebih menekankan kepada bagaimana membuat orang lain mengikuti perintah kita dirasa sudah tidak relevan lagi diterapkan pada masa sekarang. Lalu bagaimakah tipe kepemimpinan yang tepat untuk abad ini?
Dalam buku ini diberikan sebuah gambaran yang dijelaskan secara gamblang hingga mungkin lebih pantas untuk dikatakan sebagai penjelasan dari pada gambaran tentang bagaimanakah kepemimpinan sekarang seharusnya.
Sosok pemimpin yang dicari di abad ini bukanlah pemimpin – pemimpin heroik seperti . Namun, yang dicari adalah sosok pemimpin-pemimpin hebat yang dapat mengembangkan potensi pengikutnya. Dunia membutuhkan pemimpin yang bukan hanya bisa memerintah saja, tapi ia juga bisa mengarahkan semua sumber daya dan potensi yang dipunyai oleh pengikut-pengikutnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas serta tanggung jawab mereka dengan cara mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada terobosan bentuk kepemimpinan baru yang bernama Superleader. Konsep kepemimpinan ini lebih tepat diterapkan di era teknologi ini dibanding 3 bentuk lainnya, yakni strongman (diktator), the transactor (bekerja bila ada penghargaan), dan visionary hero (pemimin karismatik). Dalam konsep kepemimpinan ini, tidak ada yang namanya pemimpin (leader) dan pengikut (follower). Yang ada hanyalah Superleader dan Self-leader.
Superleader merupakan orang yang memimpin orang lain untuk memimpin dirinya sendiri. Sedangkan Self-leader adalah hasil cetakan seorang superleader yang diharapkan nantinya bisa memimpin dirinya sendiri dalam setiap pekerjaannya. Analogi dari sistem ini adalah dalam sebuah perusahaan, karyawan bukanlah lagi mereka yang hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh bossnya. Namun, karyawan adalah orang yang diberikan tanggungjawab oleh bossnya berupa pekerjaan yang nantinya akan dikerjakan oleh karyawan tersebut dengan caranya sendiri. Proses kepemimpinan ini bukan lagi dengan mempengaruhi orang lain agar ia mengikuti apa yang kita minta. Namun, proses kepemimpinan dalam tipe ini adalah bagaimana menyiapkan serta mencetak selfleader-selfleader baru agar ia secara independent mampu memimpin dirinya sendiri untuk memenuhi tuntutan kehidupan yang semakin banyak.
Dengan pembahasan yang sangat lengkap menurut saya, buku ini kemudian mengajak kita untuk terus menulusuri apa saja yang mesti dimiliki manusia untuk menjadi seorang leader. Kreativitas, pengandalian emosi, ketegasan dalam menghadapi pilihan, kemampuan memotivasi, kemampuan mengatasi masalah, kemampuan berkomunikasi, serta penerapan manajemen peran serta adalah materi wajib yang harus dimiliki setiap individu jika ingin memunculkan jiwa self leader dalam dirinya. Semua sudah dijelaskan dalam buku ini dengan sangat lengkap hingga hal-hal yang terkecil.
Buku ini tidak hanya memberikan kita suatu gambaran umum tentang kepemimpinan. Buku ini menyajikan semua tentang kepemimpinan sampai ke akar-akarnya. Sehingga setelah memmbaca buku ini saya langsung bisa mengidentifikasi seperti apakah sebuah kepemimpinan itu. Terlebih lagi ketika membahas tentang cara, misalnya kiat mengatasi konflik, buku ini tidak hanya mengandung teori-teori belaka yang kadang-kadang membuat kita bingung sendiri bagaimana cara menerapkannya. Atau bahkan kadang cara yang diberikan sangat tidak relevan jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena terlalu bersifat teoritis dan konseptual. Di sini, penulis sering memberikan saran berupa langkah-langkah serta panduan bagaimana menerapkan konsep-konsep yang sudah ada. Sehingga, kita pun mengerti dan punya gambaran awal bagaimana kiat akan melakukannya atau setidaknya penulis telah menunjukkan tanggung jawabnya kepada pembaca dengan memberikan konsep yang memang bisa diterapkan dalam kehidupan. Hal ini bisa menjadi salah satu kelebihan dari buku ini.
Sebenarnya, hanya dengan melihat judul buku ini, banyak yang akan tertarik untuk membaca buku ini karena tema besar yang diangkat adalah tentang kepemimpinan. Sebuah topik pembicaraan yang sampai sekarang masih menjadi topik ter-earcatching untuk dibicarakan. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat memang ada jiwa kepemimpinan dalam setiap diri manusia. Namun, ada beberapa hal yang membuat saya labih tertarik membaca buku ini daripada buku lainnya. Yang pertama, buku ini tidak hanya bersifat konseptual, tapi penulis mencantumkan hal-hal konkret seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
 Yang kedua, buku ini dilengkapi dengan tabel-tabel disamping adanya penjelasan ketika akan membandingkan satu hal dengan yang lainnya. Sehingga memudahkan orang seperti saya yang memang tidak suka membaca teks-teks panjang yang monoton hanya disajikan dalam bentuk narasi.
Ketiga, penyajiannya dalam bentuk point-point dan setiap sub judulnya pembahasannya tidak terlalu panjang yang sekali lagi memudahkan orang-orang dengan tipe seperti saya. Yang ke empat, buku ini dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang memang kadang lebih punya banyak kosakata untuk menggambarkan sesuatu.
Misalnya saja ketika penulis ingin menggambarkan seperti apa pemimpin sebenarnya. Pemimpin abad 21 adalah pemimpin yang seperti disebutkan dalam surat An-Nur ayat 66
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Artinya:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”(QS. An-Nur (24):55)
Ayat ini lebih bisa langsung bisa menggambarkan bahwa pemimpin yang dicari saat ini adalh pemimpn yangn  آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَات (beriman dan beramal saleh). Pernyataan ini tentu saja langsung memberikan suatu pancingan bahwa yang namanya pemimpin adalah orang-orang yang lurus akhlaknya, baik budinya, jujur, tangging jawab, adil serta bijaksana. Pemimpin adalah mereka yang bisa menempatkna dirinya dalam posisi yang baik dan benar.
Cukuplah disini kita melihat bahwa kepemimpinan yang hebat sebenarnya bukanlah dilihat dari faktor luar, tapi dilihat dari apa yang ada dalam dirinya sendiri. Sungguh benar jika ada yang bilang “anda tidak akan menjadi pemimpin sebelum anda selesai dengan diri anda sendiri”. Ketika kita sudah mampu memimpin diri kita sendiri dengan baik, maka kita akan terlihat baik di mata orang lain karena bisa menempatkan segalanya dengan baik dan benar.
Atau misalnya ketika ingin memberikan gambaran tentang kepribadian seorang pemimpin, maka penulis langsung mengambil surat Al Ahzab (33): 21 sebagai referensinya.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Pengambilan contoh dari orang-orang hebat ini pula yang membuat saya terus tertarik membaca buku ini hingga selesai. Hal ini bisa memberikan gambaran atau bahkan mindcontrol pada kita, kemanakah kita bisa berkiblat jika kita ingin menjadi seorang pemimpin. Dan untuk kali ini, sangat tepat menjadikan Rasulullah SAW sebagai contoh karena memang beliaulah tokoh yang bisa dikatakan berhasil dalam semua urusan keduniaan di samping keakhiratan. Hal ini sudah diakui oleh seluruh bangsa di dunia. Bahkan dalam salah satu karya Michelle Hart, Rasulullah ditempatkan sebagai orang pertama yang paling berpengaruh sepanjang masa.
Sayangnya ada beberapa hal yang membuat buku ini terasa kurang. Bahkan, pada awalnya saya sempat merasa bosan untuk membaca buku ini. Hal ini disebabkan banyak kalimat yang kurang efektif digunakan. Hal ini membuat saya merasa bingung sendiri apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh penulis. Selain itu, ada juga beberapa kalimat yang struktur kalimatnya salah. Mungkin selanjutnya bisa dipertimbangkan untuk menggunakan editor agar pembaca juga nyaman dalam membaca buku ini.
Secara keseluruhan buku ini sangatlah menarik untuk dibaca. Dengan topik yang begitu menyenangkan buku ini dapat menarik masyarakat untuk membelinya atau peling tidak membacanya secara scanning. Buku ini memberikan inspirasi dan pencerdasan kepada kita bahwa Kepemimpinan bukan hanya memerintah dan mempengaruhi, tapi pemimpin adalah orang yang seperti dikatakan oleh seorng senior saya bahwa mereka bagai 5 jari dalam organisasi.
Jempol, dialah motivator.
Telunjuk, dialah instruktor dan pemberi arah kerja.
Jari tengah, dialah penengah dan hakim jika terjadi perselisihan ataupun kesalahpahaman dalam organisasi.
Jari manis,dialah pelengkap.
Kelingking, dialah pelayan.
Pemimpin adalah orang yang bisa menggunakan dan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang dipunyai oleh sumberdaya manusia yang dimilikinya.
Pemimpin adalah mereka yang bisa mengarahkan orang lain untuk bisa memimpin dirinya sendiri.

Haniatur Rosyidah
FIB 2010
Student Development Program
University of Indonesia
2011

1 komentar:

jaimilaraaf mengatakan...

Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City - Mapyro
Hotel map of Borgata Hotel Casino 구미 출장샵 & Spa, Atlantic City. 제주 출장샵 View detailed menu, hours, map and 천안 출장마사지 opening 목포 출장샵 hours. Rating: 4.3 · ‎7 reviews · ‎Price 하남 출장샵 range: $31-60How is Borgata Hotel Casino & Spa rated?What days are Borgata Hotel Casino & Spa open?

Posting Komentar